APG9, juga dikenal sebagai protein 9-terkait autophagy, baru-baru ini muncul sebagai target yang menjanjikan untuk terapi kanker. Autophagy adalah proses seluler yang membantu mempertahankan homeostasis seluler dengan merendahkan dan mendaur ulang organel dan protein yang rusak. Disregulasi autophagy telah terlibat dalam berbagai penyakit, termasuk kanker.
Dalam sel kanker, autophagy memainkan peran yang kompleks dalam mempromosikan dan menghambat pertumbuhan tumor. Di satu sisi, autophagy dapat membantu sel kanker bertahan hidup dalam kondisi stres, seperti kekurangan nutrisi atau kemoterapi. Di sisi lain, autophagy yang berlebihan dapat menyebabkan penghancuran sel kanker sendiri, suatu proses yang dikenal sebagai kematian sel autofagik.
APG9 adalah komponen kunci dari mesin autophagy, memainkan peran penting dalam pembentukan autophagosom, vesikel yang menelan bahan seluler untuk degradasi. Dengan menargetkan APG9, para peneliti berharap untuk memodulasi autophagy dalam sel kanker untuk meningkatkan kematian sel dan menghambat pertumbuhan tumor.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa menghambat APG9 dapat menginduksi kematian sel autofagik dalam sel kanker, menjadikannya target yang menjanjikan untuk terapi kanker. Selain itu, penargetan APG9 juga dapat peka sel kanker terhadap kemoterapi dan terapi radiasi, membuatnya lebih rentan terhadap pengobatan.
Selain itu, penargetan APG9 berpotensi mengatasi resistensi terhadap terapi kanker saat ini, karena sel kanker sering mengembangkan mekanisme resistensi yang memungkinkan mereka untuk menghindari pengobatan. Dengan menargetkan autophagy melalui APG9, para peneliti berharap untuk mengembangkan strategi pengobatan yang lebih efektif dan tahan lama untuk pasien kanker.
Sementara potensi APG9 sebagai target terapi kanker menjanjikan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami perannya dalam perkembangan kanker dan untuk mengembangkan inhibitor spesifik yang secara efektif dapat menargetkan APG9 dalam sel kanker. Namun demikian, penemuan APG9 sebagai target potensial untuk terapi kanker merupakan kemajuan yang signifikan dalam bidang penelitian kanker dan memegang janji besar untuk pengembangan perawatan kanker yang lebih baru dan lebih efektif.